SURABAYA, LNM – Calon Bupati dan Wakil Bupati Jember Hendy Siswanto dan Balya Firjaun bertekad mewujudkan program smart village (Desa Pintar) jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember.
Hal itu disampaikan Hendy Siswanto usai menghadiri acara debat Pilkada Jember di Stasiun JTV Surabaya, Selasa (1/12/2020).
“Salah satu program unggulan kami yaitu Smart Village atau desa pintar. Dimana dengan program itu kita akan mampu mendeteksi setiap permasalahan yang ada di setiap desa yang ada di Kabupaten Jember,” kata Hendy.
Ditanya terkait implementasi program smart village dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Jember, Hendy menyatakan bahwa dengan program smart village itu pemerintah akan tahu di desa mana yang angka kemiskinanya masih tinggi.
Dengan cara, lanjut Hendy, memberikan tugas kepada kepala desa untuk mendeteksi warganya yang masuk kategori warga miskin dan warga yang belum mempunyai pekerjaan.
“Dengan program smart village tentunya kita akan lebih mudah mendeteksi adanya warga miskin. Karena dalam program smart village kita akan memberikan tugas kepala desa untuk mendeteksi angka kemiskinan dan pengangguran di desanya masing-masing,” terang Hendy.
Selain itu program smart village juga akan mendeteksi potensi yang ada di dalam desa tersebut, sehingga akan dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang ada.
“Program smart village juga dapat digunakan untuk mendeteksi potensi dari desa untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Dan apabila diperlukan support dari pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi desa maka akan kita support dengan mengalokasikan anggaran yang ada untuk mengembangkan potensi desa tersebut,” ungkap Hendy.
Ditambahkan Hendy bahwa di Kabupaten Jember ada 248 desa, jadi jika tidak dimanage dalam satu program yaitu program desa pintar maka tentunya akan sangat susah mengembangkan potensi desa dan menanggulangi masalah kemiskinam serta pengangguran dengan dana yang terbatas.
“Untuk itu dengan adanya program smart village akan mampu mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Jember dengan anggaran yang sangat terbatas,” jelas Hendy.
Disinggung terkait maraknya black campaigne yang sempat dialami oleh pihaknya, Hendy mengaku kecewa karena di tengah pesta demokrasi malah muncul fitnah yang akan mengganggu jalannya pesta demokrasi.
“Pilkada inikan pesta demokrasi, harusnya kalau yang namanya pesta itu kan kita buat enjoy aja ga usah menyebar fitnah yang malah akan merusak jalannya pesta demokrasi di Kabupaten Jember,” ujar Hendy.
Namun, Hendy mengatakan bahwa pihaknya tidak mau ambil pusing dengan adanya fitnah yang beredar.
Dia hanya fokus apabila terpilih sebagai Bupati Jember dia akan membalas fitnah itu dengan bukti kinerja yang bermanfaat bagi masyarakat Jember.
“Tapi intinya kita enjoy aja menghadapi fitnah itu. Kita anggap mereka belum mengenal kita. Dan akan saya buktikan bahwa fitnah itu tidak benar dengan kerja nyata jika kami terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember,” tukasnya.
Sementara itu Calon Wakil Bupati Jember Balya Firjaun menambahkan bahwa pihaknya hanya fokus untuk mengembalikan hak-hak masyarakat Jember.
Serta membangun kembali sinergi dengan pemprov Jatim, untuk mensejahterakan masyarakat Jember.
“Sebenarnya misi utama kami yaitu ingin mengembalikan hak masyarakat Jember serta membangun kembali sinergitas dengan pemerintah provinsi. Karena sinergi pemkab dan pemprov ini sangat penting,” ujar Gus Firjaun sapaan akrab Balya Firjaun.
Gus Firjaun mencontohkan bahwa satu-satunya bupati yang diusulkan untuk diberhentikan oleh Gubernur itu hanya ada di Kabupaten Jember.
“Satu-satunya bupati yang diusulkan oleh Gubernur untuk diberhentikan itu hanya di Jember. Nah ini ada apa? Untuk itu jika kami terpilih nanti akan mengembalikan hak masyarakat Jember dan membangun kembali sinergi dengan pemprov Jatim,” terang Gus Firjaun.