KEPALA BKKBN JATIM DAN WAKIL BUPATI SITUBONDO TEKANKAN PENTINGNYA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

0

Situbondo, LNM – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur hari ini Jumat (12/10/2023) menggelar 2 (dua) kegiatan secara paralel di Kabupaten Situbondo. Kegiatan pertama ialah Internalisasi Pengasuhan Balita.

dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat di Pendopo Kabupaten Situbondo. Peserta kegiatan ini sejumlah 187 orang yang terdiri dari keluarga baduta/balita, kader BKB, Penyuluh KB, kader COE poktan, dan Insan GenRe. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Situbondo, Nyai Hj. Khoirani, S.Pd.,M.H. Hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja BKR, Yuyun Evriana, SE serta Kepala DP3AP2KB Kabupaten Situbondo, Drs H. Muhammad Imam Darmadji, M.Si.

Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas  seseorang di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi  buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, dan intervensi yang paling menentukan  untuk dapat mengurangi prevalensi stunting perlu dilakukan pada 1.000   Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Pemberian Informasi dan Edukasi (KIE) dengan penerapan praktek sederhana tentang Pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) menjadi kegiatan dalam menanamkan pentingnya nilai-nilai pengasuhan 1000 HPK melalui kegiatan internalisasi kepada ibu hamil, keluarga yang mempunyai baduta dan keluarga yang memiliki balita”, ucap Yuyun menyampaikan pesan Ibu Kepala Perwakilan BKKBN  Provinsi Jawa Timur. “Sasaran proyek prioritas nasional (PRO PN) promosi dan KIE pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan Provinsi Jawa Timur  tahun ini mencakup 38 Kabupaten/Kota dengan jumlah sasaran 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga yang memiliki baduta, dan keluarga yang memiliki balita. Kami berharap, dengan teredukasinya para orangtua dengan baik tentang pentingnya pengasuhan yang tepat pada masa 1000 HPK, kelak dapat mewujudkan anak-anak Indonesia yang SEHAT, CERDAS, dan MAMPU BERSAING dengan masyarakat global.” tukas Yuyun menutup pesan ibu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Sejalan dengan hal tersebut, Wabup juga menekankan bahwa masa 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa penentu bagi masa depan anak. “Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah di masa 1000HPK yang mana merupakan periode sensitif apabila terjadi kekurangan atau kesalahan pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki.” Ujar Khoirani. Khoirani menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa dibutuhkan niat yang tulus ikhlas dari semua pihak, termasuk para pendamping keluarga, agar harapan pemerintah terkait angka stunting bisa terealisasi.

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Abdoer Rahman Situbondo, dr. Debby Puspitasari, Sp.A., yang menyampaikan wawasan tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang di Masa 1000 HPK serta Universitas Ibrahimy Banyuputih, Nur Hasan, MA yang memberikan pemahaman tentang bagaimana orangtua dapat menstimulasi Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.

Selain kegiatan tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan DP3AP2KB Kabupaten Situbondo juga menyelenggaran Kegiatan Internalisasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang). Kegiatan ini bertempat di Gedung PKK Situbondo dan dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Ibu Juma’ati Karna Suswandi. Peserta kegiatan ini sejumlah 63 orang yang terdiri dari TP PKK Kabupaten Situbondo  TP PKK Kecamatan, Kader BKB, dan Kader BKL se Kabupaten Situbondo.

Setelah dibuka, peserta pada kegiatan ini mendapatkan materi tentang Pelaksanaan SOTH dan Selantang yang disampaikan oleh Kabid KS DP3AP2KB serta Kolaborasi Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan stunting yang disampaikan oleh Bidang Kesmas Dinas Kesehatan.

Melalui kedua kegiatan ini diharapkan dapat menjadi daya ungkit dalam penurunan angka prevalensi stunting serta mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Situbondo. (iya)

Leave A Reply

Your email address will not be published.