KOTABARU – KSOP Kotabaru-Batulicin turunkan armada speed boat untuk memeriksa alur bandar perairan pelabuhan Marabatuan dan Matasiri dalam kondisi aman. Langkah itu diambil sebagai pengamanan persiapan uji coba penyandara kapal perintis KM Sabuk Nusantara (Sanus) 93 pada Dermaga yang baru rampung dari pembangunannya.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin (KB-BL), Capt. M. Hermawan, S Sit, M.M, M.Mar mengatakan, guna memastikan alur perairan di dua pelabuhan yaitu Marabatuan dan Matasiri dalam kondisi aman baik dari dari karang maupun sesuatu hal yang dapat mengganggu proses penyandaran kapal dalam pelaksanaan uji coba sandar fasilitas dermaga, kami menurunkan anggota dengan menggunakan speed boat yang sengaja kita bawa dari Kotabaru yang diikutkan diatas KM Sanus 93 tersebut.
“Kita tidak mau ada kendala dalam pelaksanaan uji coba sandar kapal Sanus 93 pada fasilitas dermaga pelabuhan Marabatuan maupun Matasiri, maka kita susuri dahulu guna pastikan “Ok”,” kata Hermawan.
Yang terpenting, lanjut Hernawan, langkah itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab KSOP dalam memastikan keselamatan pelayaran khususnya bagi kapal KM Sanus 93 saat sebelum sandar agar dapat manuver dengan baik.
“Keberhasilan penyandaran KM Sanus 93 ini ingin membuktikan kepada masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Marabatuan dan Matasiri bahwa fasilitas dermaga pelabuhan yang telah dibangun pemerintah dapat difungsikan sesuai harapan,” jelasnya.
Memang, Hermawan tak menampik kalau dikatan proses pembangunan kedua dermaga pelabuhan Marabatuan dan Matasiri terkesan lamban. Pasalnya, proyek tersebut diketahui dinulai pada tahun 2012 lalu sesuai dengan anggaran yang telah disiapkan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
“Sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembangunan pelabuhan tersebut, sudah menjadi kewajiban KSOP KB-BL untuk mewujudkannya agar dapat dinikmati masyarakat,” tandas Hermawan.
“Syukur alhamdulillah, HUT RI ke-75 ini menjadi momentum sejarah bagi kedua daerah tersebut memiliki fasilitas pelabuhan sehingga tidak lagi kesulitan saat kapal lakukan enbarkasi-debarkasi yang selama ini harus dilakukan dengan imbal menggunakan perahu kecil untuk ke tepi,” ungkapnya.
Namun, mantan Kepala KSOP Kelas III Lembar itu juga menambahkan, dengan berfungsinya dermaga kedua pelabuhan tersebut memang belum sempurna, karena belum didukung fasilitas terminal penumpang maupun yang lainnya sehingga kedepan pihaknya akan juga melanjutkan kesempurnaan pelabuhan tersebut agar bisa lebih maksimal.
“Kedepan masih harus ditunjang dengan adanya terminal penumpang dan fasilitas pendukungnya,” imbuh Hermawan.
Terpisah, Direktur Kepelabuhanan Subagiyo mengatakan setelah sempat terhenti beberapa tahun, akhirnya pembangunan dua dermaga yang terletak di wilayah Pulau Sembilan Kalimantan Selatan saat ini mencapai tahap minimal operasional dan siap untuk dioperasikan.
“Alhamdullilah saat ini kedua fasilitas pelabuhan yakni Dermaga Marabatuan dan Dermaga Matasiri sudah siap dioperasikan untuk melayani mobilitas masyarakat dan lebih menjamin keselamatan pelayaran terutama masyarakat di Pulau Sembilan, Kalimantan Selatan dan sekitarnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/8/2020).
Lebih lanjut, Subagiyo menjelaskan pekerjaan pembangunan dua fasilitas pelabuhan laut tersebut telah dimulai sejak tahun 2012. Setelah sempat berhenti beberapa tahun dan menjadi kegiatan KDP (Konstruksi Dalam Penyelesaian).
“Akhirnya pada tahun 2019 pekerjaan pembangunan dilanjutkan dengan menggunakan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor KSOP Kelas III Kotabaru-Batulicin, Kalimantan Selatan,” pungkasnya. (die)