Surabaya, LNM – Setelah monumen Jalesveva Jayamahe, Komando Armada II kembali memiliki sebuah ikon baru yakni Monumen kapal perang (KRI) tipe Van Speijk, atau lebih mudah disebut Monumen Van Speijk diresmikan oleh Pangarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto pada Kamis (14/05).
Terletak di pintu gerbang utama Markas Komando Armada II, Monumen Van Speijk dibangun sebagai simbol jiwa prajurit matra laut dan semangat serta tekad yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Angka 354 pada monumen tersebut berasal dari salah satu alutsista yang memperkuat jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmada II, yakni KRI Oswald Siahaan, sebagai kapal perusak kawal rudal yang mempunyai kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara. Oswald Siahaan sendiri adalah nama dari seorang prajurit TNI AL yang gugur dalam pertempuran Teluk Sibolga pada 9 Mei 1947.
“Nomor lambung KRI Oswald Siahaan, kita pilih menjadi replika Monumen Van Speijk, dengan pertimbangan bahwa selama ini berperan aktif di berbagai operasi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” terang Laksda Heru usai peresmian monumen.
Dalam pembangunan monumen Van Speijk yang dimulai sejak awal bulan Maret 2020, dengan perbandingan 66 % dari ukuran kapal yang sebenarnya, orang nomor satu di Koarmada II ini memiliki andil besar lewat desain yang dibuat dan bentuk bangunan yang sama dengan aslinya.
Peresmian monumen tersebut berjalan dengan lancar dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dihadiri oleh Komandan Lantamal V serta para pejabat utama Koarmada II. (Pen/Tri)