SURABAYA – Keputusan akhir penolakan atas rencana kedatangan kapal pesiar Viking Sun berbendera Norwegia yang disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismahari dianggap keputusan yang tepat oleh penasehat Gapasdap, Bambang Haryo Soekartono yang berharap penguasa kota Pahlawan itu harus tegas menolak pada awalnya. Meski sebelumnya sempat memberi peluang kapal pembawa 1.600 turis asing itu sandar di Tanjung Perak, 6 Maret besok seperti yang direncanakan.
“Sudah seharusnya Bu Risma menolak kedatangan kapal pesiar itu karena demi kepentingan masyarakat luas atas merebaknya virus Corona. Bahkan negara-negara lain aja berani menolak karena tak mau beresiko dengan turunnya turis asing,” katanya ditemui di salah satu kafe hotel di Surabaya saat menikmati hidangan pesanannya, Rabu (4/3/2020) malam.
Meski sebelumnya, wali kota Surabaya sempat memberi peluang kapal pembawa 1.600 turis asing itu sandar di Tanjung Perak, 6 Maret besok seperti yang direncanakan dengan tindakan antisipatif berkoordinasi dengan dinas terkait. Karena situasi dan kondisi saat ini bahkan Internasional seperti Jepang saja dengan tegas bisa melarang turis asing yang menggunakan kapal pesiar sandar di negaranya, kenapa kita tidak.
“Kondisional, sementara waktu ini kedatangan kapal pesiar asing penguasa daerah seharusnya memang bisa menolak dengan pertimbangan yang lebih besar yaitu masyarakat ketimbang yang lain,” tandasnya.
Harus kita akui lanjut Bambang anggota DPRI RI periode 2014-2019, belum sepenuhnya perangkat medis kita mampu menditeksi terkait virus Covid-19 atau yang lebih familier dikenal Corona. Hal itu terbukti yang terjadi di Jakarta dimana 2 orang warga Depok positif terjangkit setelah salah satu berhubungan dengan warga negara Jepang yang dinyakan positif Corono ketika di Malaysia dan kemudian mengabari salah satu WNI tersebut yang keduanya sempat berobat karena sakit beberapa hari di RS terdekat. Karena tidak sembuh-sembuh kabar dari teman asingnya itu disampaikan kepada pihak rumah sakit sehingga diambil tindakan penanganan khusus Corona dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.
“Itu bukti kalau kita belum mampu, jadi jangan sekali-kali berani spekulasi menerima kedatangan orang asing yang berpotensi membawa virus Corona,” tegas Bambang.
Sementara itu, seperti yang dikutip dari cnn, Walikota Surabaya, Tri Rismahari melakukan penolakan atas rencana kedatangan kapal pesiar Viking Sun di Tanjung Perak meski sebelumnya membuka peluang bagi kapal tersebut.
Risma mengatakan dirinya memutuskan menolak kapal tersebut setelah mendapat surat dari Labuan Bajo yang menyebutkan dalam kapal tersebut terdapat dua pasien yang diduga terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan sebutan virus corona.
“Hari ini saya kirim surat tidak boleh kapal itu penumpangnya turun. Karena saya di sini (Solo), tanda tangannya pakai elektronik,” kata Risma usai makan siang bersama Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka di Rumah makan Pecel Solo, Rabu (4/3).
Penolakan itu juga diakui Risma setelah mendapat masukan dari RS Unair terkait kapal pesiar berbendera Norwegia itu. Penumpang tidak diperkenankan turun jika terdapat suspect corona di kapal itu.
Selain itu, Risma mengaku intens berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kedubes dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur. Langkah ini diambil untuk menghadang virus corona memasuki wilayah Surabaya melalui penumpang kapal dari luar negeri itu.
Awalnya, Risma sempat membuka peluang bagi penumpang kapal Viking Sun untuk mendarat di Tanjung Perak setelah melalui pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan di atas kapal jika ada penumpang yang terinfeksi, maka virus tidak akan menyebar ke darat.
“Kalau tidak apa-apa ya tidak apa-apa (turun). Tapi ini kan sudah ada yang suspect,” katanya
Untuk diketahui, kapal pesiar Viking Sun akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 6 Maret dengan penumpang turis manca negara sekitar 1.600 orang.
Sebelumnya, kapal tersebut bersandar di Darwin, Australia. Dari Darwin, menuju Indonesia dengan tujuan pertama Labuan Bajo, dan Pulau Komodo.(RG)