![](https://lintasnetworkmedia.com/wp-content/uploads/2020/02/20200208_092816.jpg)
PDGI Jatim Tuntun Seribu Pelajar Sikat Gigi Massal
TUBAN – Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Jawa Timur mengadakan tutorial bersikat gigi yang benar secara massal yang diikuti 1000 pelajar Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Jenu dan sekitarnya sebagai rangkaian bhakti sosial untuk memperingati HUT nya yang ke – 70 tahun bertempat di lapangan PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/2/2020).
Kegiatan Bakti Sosial yang juga bekerja sama dengan PT Pertamina dan PT TPPI itu dilaksanakan 6 kegiatan utama yang berlangsung mulai dari hari Jum’at (7/2) kemarin yang diperuntukkan bagi masyarakat Tuban dan sekitar itu dibuka langsung oleh Bupati Tuban, Fathul Huda.
“Kegiatan Bakti Sosial ini rutin kita lakukan di wilayah Jawa Timur dan tahun ini kita laksanakan di Tuban. Dan kita mempunyai enam kegiatan yang kita lakukan dengan peserta para pelajar dari 11 sekolahan,” kata drg. Yahya M.Kes, Ketua PDGI Jawa Timur di lokasi acara, Sabtu (8/2/2020).
![](http://lintasnetworkmedia.com/wp-content/uploads/2020/02/20200208_121654-300x225.jpg)
Adapun enam kegiatan yang dilakukan, lanjut Yahya, rangkaian dimulai dari operasi bibir sumbang yang bekerjasama dengan yayasan indonesia Smile, penyuluhan gigi sehat kepada 1.000 anak-anak dari tingkat Sekolah Dasar, pemeriksaan Gigi, penambalan Gigi dan Sikat Gigi massal, dan juga santunan anak yatim warga sekitar kilang TPPI Tuban itu.
“Untuk penambalan gigi yang berlubang ada sebanyak 500 anak dan pemeriksaan gigi ada sekitar 200 orang untuk warga sekitar. Kemudian yang bibir operasi bibir sumbing semestinya ada 16 orang, tapi karena ada kendala usia dan lain sebagainya hanya tinggal 10 orang yang dilakukan di RS NU,” terangnya.
Menurut Yahya, memang masih ada keprihatinan terhadap pola pemahaman pentingnya perawatan gigi yang benar, dimana dari riset bahwa dari 94,7 persen anak usia diatas 3 tahun yang mensikat gigi seluruh Indonesia baru 2,8 persen yang dilakukan dengan benar.
“Kegiatan ini sudah dimulai dari tahun 2011 di pacitan, dilanjutkan 2013 di Bondowoso serta 2017 di Gresik , lalu 2018 di Sumenep di kepulauan Gili iyang hingga pada hari ini kita gelar kembali di Tuban.,” papar Yahya.
Dengan jumlah anggota hingga detik ini sekitar 4500 dokter se- jawa timur PDGI mempunyai panggilan yang besar terhadap persoalan kesehatan khususnya pengetahuan terkait perawatan gigi seperti yang sudah saya terangkan dengan menuangkan dalam bentuk bhakti sosial seperti sdekarang ini yang berlangsung salah satunya.
“Kegiatan semacam ini Insyalloh menjadi agenda rutin yang akan dilakukan PDGI sebagai kepedulian kita kepada masyarakat,” imbuhnya.
“Untuk itu, hari ini kita juga ajarkan cara gosok gigi yang benar, dan kita ingatkan bahwa waktu paling efektif sikat gigi bukan waktu mandi tapi sesudah makan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, bagian Bedah Mulut Universitas Airlangga yang juga dari Yayasan Indonesia Smile, dr. Andra mengatakan, kegiatan operasi bibir sumbing yang dilakukan bersama PDGI Jatim bersama PDGI cabang Tuban yang bekerjasama dengan RS Nahdatul Ulama ini merupakan sumbangsih kita terhadap negara untuk membantu sesama yang kita lakukan secara gratis.
“Bibir sumbing sangat besar pengaruhnya dalam hidup seseorang sehingga kita perlu hadir untuk menyelamatankan kelangsungan hidup mereka terutama golongan yang kurang mampu,” ujarnya.
Intinya, Andra menambahkan, bagi penderita bibir sumbing agar mempunyai kualitas hidup yang lebih baik maka harus dilakukan operasi terhadap bibirnya.
“Jika kondisi bibir sumbing tidak diatasi maka akan sangat berpengaruh pada kehidupan si penederita,” tandasnya.
Sementara itu, dr Bambang Suharianto
Ketua Komdik Rumah Sakit Nahdatul Ulama Tuban mengaku, dengan diadakannya kegiatan operasi bibir sumbing bersama PDGI yang di dukung bagian Bedah Mulut Universitas Airlangga sangat mengapresiasi kegiatan sosial ini sehingga secara bersama kita bisa mengentas persoalan terkait bibir sumbing masyarakat khususnya yang kurang mampu bisa terentas.
“Alahamdulillah, semua rangkaian kegiatan operasi bibir sumbing dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan untuk kekurangan atas penyuguhan yang kami berikan kami atas nama manajemen minta maaf yang sebesar-besarnya,” ungkapnya.
Setelah selenyai kegiatan pada hari ini, menambahkan, pihak rumah sakit masih mengadakan perawatan pasca operasi hingga tuntas terhadap pasien.
”Masih menjadi tanggung jawab kami pasca operasi semua pasien bibir sumbing sampai seminggu kedepan,” pungkasnya. (RG/die)