Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Surabaya Kecam Konten SARA di Media Sosial

0

Surabaya, LNM– Sekretaris Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Surabaya, H Baso Juherman, mengeluarkan pernyataan tegas terkait unggahan akun Instagram @viralofjustice yang memicu perdebatan di kalangan warganet. Konten tersebut dinilai membawa pesan provokatif bertema gerakan #forjustice yang diklaim berasal dari Surabaya, namun justru mengandung unsur SARA dan merusak keharmonisan masyarakat.

Baso Juherman menegaskan bahwa Surabaya adalah kota multietnis yang tidak boleh dijadikan arena provokasi. Ia menyampaikan bahwa karakter Surabaya sebagai kota bisnis, kota ekonomi, dan kota perjuangan tidak sejalan dengan narasi yang mencoba memecah belah masyarakat.

“Jangan rasis, ini kota bisnis, kota ekonomi, tempat berbagai suku berjuang pada 10 November,” ungkap Baso, mengingatkan kembali identitas Surabaya sebagai kota Pahlawan.

Unggahan yang menjadi kontroversi tersebut menampilkan pesan yang menyebut misi gerakan #forjustice adalah “mengembalikan hak, harkat, dan martabat orang Surabaya terutamanya orang Jawa.” Narasi itu memancing reaksi keras dari warganet karena dianggap menyudutkan warga pendatang serta membangkitkan isu sensitif yang berpotensi memecah belah.

MPC Pemuda Pancasila Surabaya merespons dengan mendesak agar akun-akun diduga pembuat konten provokatif segera ditindak. Tak hanya sebatas imbauan, Pemuda Pancasila menyatakan siap membawa perkara ini ke ranah hukum. “Kalau ada akun begitu, ya, laporkan. Atau kita yang akan laporkan ke Cyber Crime Polda Jatim untuk menelusuri siapa di balik ini,” tegas Baso, menandai keseriusan langkah organisasi dalam menjaga stabilitas kota.

Ia menambahkan bahwa warga Surabaya merasa terganggu dengan munculnya upaya adu domba yang dibawa melalui unggahan tersebut. “Kita ini warga Surabaya risih, yang begini ini mengadu domba anak Surabaya, merusak persatuan yang sudah adem ayem,” ujar Baso.

Sebagai kota metropolitan yang menjadi rumah bagi berbagai etnis dan latar belakang, Pemuda Pancasila menegaskan bahwa Surabaya adalah tempat seluruh masyarakat berkarya tanpa sekat perbedaan. “Surabaya kota metropolitan. Tidak boleh ada perbedaan dijadikan alat provokasi,” tegasnya lagi.

Menutup pernyataannya, Baso Juherman menekankan bahwa seluruh warga Surabaya menginginkan kota ini tetap maju, aman, dan sejahtera. Karena itu, pihak-pihak yang secara sengaja memainkan isu SARA diminta untuk meninggalkan praktik provokatif demi menjaga masa depan dan keharmonisan kota Pahlawan. (ali)

Leave A Reply

Your email address will not be published.