Angkat Kolaborasi Media dan Kewirausahaan Digital, Event Journalism 360 Hadir Di Surabaya
Surabaya, LNM- Surabaya menjadi kota kelima digelarnya event journalism 360, pada 24–25 September 2025, acara ini diselenggarakan oleh Promedia Teknologi Indonesia dengan dukungan sponsor dari BRI dan Antam, melanjutkan sukses sebelumnya di Medan, Palembang, Tangerang Selatan, dan Semarang.
Dua rangkaian utama menjadi sorotan dalam pelaksanaan kali ini, yakni CoreLab dan Mediapreneur Talks. CoreLab merupakan pelatihan khusus bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yang berfokus pada pengembangan keterampilan jurnalistik dan produksi konten digital.
Sementara itu, Mediapreneur Talks digelar pada Kamis, 25 September 2025 di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya. Seminar ini mempertemukan insan pers, content creator, dan pelaku usaha media informasi dalam diskusi seputar tantangan dan peluang bisnis media di era digital. Menghadirkan pembicara dari Promedia, Props, serta Komite Publisher Right, Mediapreneur Talks menjadi wadah berbagi wawasan dan memperkuat ekosistem media yang berkelanjutan.
Event Journalism 360 terus menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem media yang adaptif, inovatif, dan inklusif melalui kolaborasi antarpelaku industri, akademisi, dan komunitas kreatif.
Talkshow ini bertujuan untuk membuka ruang diskusi dan berbagi wawasan seputar transformasi dunia media di era digital, dengan fokus pada pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi digital untuk menciptakan ekosistem media yang berkelanjutan.
Agus sulistriyono Ceo promedina teknologi Mengatakan, “Acara ini akan menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman dari industri media, teknologi, dan kewirausahaan digital. Peserta akan mendapatkan insight langsung tentang tantangan dan peluang dalam membangun model bisnis media yang adaptif dan relevan di tengah perubahan zaman, “ucap agus.
“Melalui kegiatan ini, Promedia Teknologi berharap dapat memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan serta mendorong inovasi yang mampu membawa dampak positif bagi masa depan industri media Indonesia, “ujar agus.
Pada kesempatan yang sama Komite publisher Right Dr Guntur Syahputra Saragi menjelaskan, “bawa media Sebagai pilar keempat demokrasi, merupakan peran vital dalam menjaga transparansi kekuasaan dan memperkuat partisipasi publik. Namun ironisnya sektor ini kerap luput dari perhatian negara dalam hal dukungan ekonomi, “Ucap Guntur.
“Di tengah tekanan bisnis yang semakin berat, mulai dari turunnya pendapatan iklan hingga disrupsi platform digital media justru harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup. Negara cenderung diabaikan seolah kebebasan pers cukup dijamin lewat regulasi tanpa disertai jaminan keberlanjutan secara finansial. Padahal tanpa dukungan ekonomi yang adil dan independen, kebebasan pers bisa tergerus oleh kepentingan pasar maupun tekanan politik. Jika pers dibiarkan terus-menerus rentan, maka demokrasi pun akan kehilangan salah satu fondasi terkuatnya, “ujar Guntur. (ali)